Keanggunan Kebaya nan Memukau

Sejak republik ini berdiri, kebaya terpilih sebagai busana nasional perempuan Indonesia dan diwariskan pada sekian banyak generasi. Busana blus atasan ini memberikan citra feminin, agung, dan anggun. Kebaya juga serasi dikenakan dengan aneka wastra Nusantara seperti batik, songket, tenun,dan ikat. Sebagai bagian integral kebudayaan bangsa, kebaya layak menjadi ikon mode, identitas, dan kebanggaan perempuan Indonesia agar kembali dikenakan sebagai busana sehari-hari. Kini masyarakat dan pemerintah tengah memperjuangkan agar kebaya diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.

Pakem Kebaya Klasik

Sebagai model baju, kebaya memiliki potongan standar atau pakem, yakni blus bukaan depan, simetris kiri dan kanan, serta berlengan. Berdasarkan pada bentuk, model, dan potongannya, langgam kebaya klasik secara garis besar terbagi atas empat macam. Variasinya ditentukan berdasarkan panjang busana ataupun bentuk kerah, yaitu kebaya panjang, kebaya pendek, kebaya kartini, dan kebaya kutubaru. Keempat variasi kebaya klasik ini lazim ditemukan dalam tradisi Jawa.

Ragam Kebaya Nusantara

Berdasarkan sebarannya di Indonesia, kebaya dikenal memiliki beberapa variasi kedaerahan. Kebaya ini dibuat, dikreasikan, dan dikenakan sebagai busana adat suku bangsa di Nusantara. Kebaya biasanya dipadukan dengan khazanah wastra setempat. Misalnya dikenakan dengan kain batik, songket, prada emas, ikat, tenun, ulos, atau dipadupadankan dengan aneka perhiasan, mahkota, tutup kepala, atau ragam rias setempat.