TNI Butuh Lahan 4.500 Hektar untuk Markas Baru di IKN Nusantara
Panglima TNI Andika Perkasa menyatakan butuh 4.500 hektar lahan dan mengajukan tambahan 30.000 personel di ibu kota baru.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
KOMPAS/SUCIPTO
Sejumlah pejabat berfoto bersama di titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/2/2022). Hadir dalam kunjungan itu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Mendagri Tito Karnavian.
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan diikuti pula dengan pembentukan markas baru bagi TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Pangkalan TNI AU dan AL butuh lahan paling luas.
Dalam draf Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara yang telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat, disebutkan bahwa IKN Nusantara meliputi wilayah daratan seluas 256.142 hektar dan wilayah perairan laut seluas 68.189 hektar. Kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) akan berada di kawasan tersebut dengan luas 6.671 hektar.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya akan menghadirkan markas baru berupa komando daerah militer untuk TNI AD, Pangkalan TNI AU, dan Pangkalan TNI L untuk mengiringi pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. TNI juga akan menghadirkan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
”Kira-kira untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (butuh lahan) 4.500 hektar. Kami berharap kalau bisa ada di kawasan perluasan IKN. Adapun di kawasan inti pusat pemerintahan alokasinya 300-380 hektar,” ujar Andika saat berkunjung ke titik nol IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (16/2/2022).
Dalam kunjungan tersebut hadir pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Sebetulnya tergantung kesiapan lahan, anggaran, dan percepatan pengadaan barang. Memang kritisnya paling lambat awal semester II-2022 mulai (pembangunan) karena waktu kerjanya hanya tinggal dua tahun.
KOMPAS/SUCIPTO
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa berbincang dengan prajurit US Army saat meninjau Garuda Shield 15, latihan gabungan TNI AD dan US Army, di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (12/8/2021)
Dari rancangan tersebut, lahan untuk pangkalan udara dan laut dialokasikan paling besar, yakni sekitar 2.700 hektar. Jenderal bintang empat itu juga berencana mengajukan penambahan personel kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memperkuat sektor pertahanan di kawasan ibu kota baru.
”Antara 30.000-50.000 personel baru (yang terdiri dari angkatan) darat, laut, dan udara di luar kekuatan TNI saat ini,” katanya.
Penambahan personel itu akan diambil dari semua satuan TNI di seluruh Indonesia yang saat ini sudah bertugas. Adapun untuk mengisi kekurangan personel yang bakal diambil, TNI akan melakukan rekrutmen baru.
Belum ada anggaran
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi mengatakan sudah menyiapkan desain dan lokasi perkantoran Polri dan TNI. Pihaknya juga masih melakukan pembahasan dengan kedua instansi tersebut untuk menyesuaikan desain dengan kebutuhan.
Pada tahap awal pembangunan di 2022-2024, pihaknya menargetkan sudah melakukan pembangunan konstruksi untuk istana kepresidenan, perkantoran, dan sejumlah infrastruktur dasar. Namun, waktu pembangunan belum bisa dipastikan kapan dimulai karena belum ada alokasi anggaran untuk tahun 2022.
”Sebetulnya tergantung kesiapan lahan, anggaran, dan percepatan pengadaan barang. Memang kritisnya paling lambat awal semester II-2022 mulai (pembangunan) karena waktu kerjanya hanya tinggal dua tahun,” katanya.
Prajurit TNI Angkatan Darat bersiap menembakkan mortir dalam Garuda Shield 15, latihan gabungan TNI AD dan US Army, di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (12/8/2021)
Untuk pembangunan tahap awal itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah mengusulkan anggaran Rp 46 triliun ke Kementerian Keuangan. Namun, dana itu belum dialokasikan.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara masih akan mendiskusikannya lebih detail dengan Kementerian PUPR terkait dana untuk konstruksi awal. Pihaknya belum bisa menjawab rinci terkait anggaran awal pembangunan IKN Nusantara itu. Kementerian Keuangan masih menunggu sejumlah peraturan turunan UU IKN selesai dibuat.
”Ini sudah merupakan prioritas setelah RUU IKN disetujui. Jadi, akan kita selesaikan anggarannya,” kata Suahasil.