Keping Kenangan Belle and Sebastian
Band indie pop Belle and Sebastian merekam album baru ”A Bit of Previous” di masa ”lokatara” Covid-19. Dalam wawancara dengan Stuart Murdoch dan Sarah Martin, mereka merasa tak ditakdirkan untuk terkenal, tetapi bahagia.

Stuart Murdoch (ketiga dari kanan) adalah pendiri sekaligus vokalis utama band indie pop Belle and Sebastian asal Glasgow, Skotlandia. Band yang mulai terbentuk pada 1994 ini baru saja meluncurkan album studio kesembilan bertitel A Bit of Previous di bawah label Matador Records pada Jumat (6/5/2022). Mereka pernah tampil di Jakarta pada Agustus 2010.
Band indie pop Belle and Sebastian telah berkumpul bersama selama lebih dari seperempat abad. Sekarang, ketika sebagian besar anggotanya memasuki usia kepala lima, mereka melepas album studio kesembilan berjudul A Bit of Previous, yang salah satu lagunya bercerita tentang bodohnya masa muda dan tulang yang berderit ketika tua.
Album A Bit Previous yang diproduksi Matador Records sudah beredar sejak Jumat (6/5/2022). Kompas membincangkan album itu dengan pentolan Belle and Sebastian (B&S), yaitu Stuart Murdoch, yang ditemani multi-instrumentalis, Sarah Martin, lewat sambungan video pada 12 April 2022 pukul 15.00 WIB atau sekitar pukul 09.00 waktu Glasgow, Skotlandia.
”Ya, aku sedang di dapur di rumahku di Glasgow. Masih agak mengantuk karena kurang tidur,” kata Murdoch (53) dengan topi pet abu-abu. Sorot mata di balik kacamatanya tak terlihat berat. Berbeda dengan Sarah Martin (48) yang sepanjang wawancara menyender di sofa; tampak santai dengan baju longgar motif polkadot, sesekali menimpali dengan nada bicara malas-malasan, tetapi lucu.
Murdoch adalah pendiri band ini bersama Stuart David (mundur di tahun 2000) pada 1994 ketika sama-sama mengikuti program Beatbox untuk musisi lepas yang diadakan kampus Stow College di Glasgow. Album perdana mereka Tigermilk keluar pada 1996. Adapun Sarah Martin, yang utamanya pemain biola dan pengisi vokal baru gabung ketika band sedang siap-siap menggarap album kedua If You’re Feeling Sinister (juga rilis tahun 1996).
Formasi terkini band selain Murdoch dan Martin adalah Stevie Jackson, Chris Geddes, Richard Colburn, Bobby Kildea, dan Dave McGowan. Masing-masing mereka bisa memainkan beragam alat musik. Bebunyian yang terdengar dari lagu-lagu B&S berasal dari harmoni gitar, bas, drum, piano, kibor, suling, harmonika, beragam perkusi, dan sesekali terumpet. Departemen lirik dan penyanyi utama diemban Murdoch.

Stuart Murdoch (berdiri) adalah pendiri sekaligus vokalis utama band indie pop Belle and Sebastian asal Glasgow, Skotlandia. Band yang mulai terbentuk pada 1994 ini baru saja meluncurkan album studio kesembilan bertitel A Bit of Previous di bawah label Matador Records pada Jumat (6/5/2022). Mereka pernah tampil di Jakarta pada Agustus 2010.
Grup dengan musikalitas rancak dalam langgam pop ini kerap menyuguhkan hal-hal ringan berbalut humor, yang bagi sebagian terasa satir, bahkan cenderung menyindir. Sudut pandang lirik mereka umumnya berasal dari orang biasa; orang yang jatuh cinta dengan gadis samar-samar (”A Girl in the Snow”), orang yang rebahan melulu sepanjang liburan musim panas (”Summer Wasting”), dan orang yang canggung di kerumunan (”The Boy with the Arab Strap”).
Komedi berjejalin dengan tragedi. Senyum simpul penuh simpati mungkin muncul menyimak larik lagu ”If You’re Feeling Sinister”, yang terjemahan bebasnya begini, ”Hillary berjalan menuju kematiannya karena dia tak cakap berkata-kata/Semua orang menganggapnya membosankan sehingga enggan mendengarkannya//”.
Cerita-cerita itu seperti berceceran di album. Mereka tidak pernah mengikat tema khusus untuk sebuah album. Bagi mereka, album bisa diibaratkan sebagai antologi kisah. ”Kami tidak pernah menggarap album berdasarkan sebuah tema. Pemersatunya adalah kesepakatan mencurahkan ide dan rancangan lagu terbaik. Benang merah sebuah album baru terlihat di tahap menyusun urutan lagu; itu pun bukan berdasarkan tema cerita, melainkan rasa musikal,” kata Murdoch.
Dengan ramuan sedemikian, disokong pula konsistensi membuat album, B&S meraup banyak pendengar setia, termasuk di Indonesia. Grup ini pernah manggung di Jakarta pada 5 Agustus 2010. Mereka tidak bernaung di perusahaan label besar. Namun, dari etos itulah loyalitas penggemar mereka tuai.
Murdoch mungkin bercanda ketika dia bilang grupnya bisa sebesar U2, atau Tame Impala. ”Andai kami patuh diatur label, kami bisa lebih tenar. Misalnya lebih sering memasang lagu berjudul sama dengan judul album (title track), tetapi kami tidak melakukannya. Begitulah kami. Kami seperti terlahir untuk kalah. Kami tidak kaya, tetapi kami bahagia,” tutur Murdoch dalam raut muka serius, tetapi pernyataan itu lucu juga.
Di album teranyar, B&S tidak memasukan lagu ”A Bit of Previous”, padahal itu adalah judul albumnya. Lagu itu mereka sertakan sebagai bonus pembelian album piringan hitam. ”Entahlah, aku tak tahu kenapa begitu,” kata Martin enteng. ”Namun, itu pernah kami lakukan juga di beberapa album lama.”
Penerimaan diri
Tenang, meski lagu itu tak ada di album A Bit of Previous, ada 12 lagu enak yang sama sekali tidak melenceng dari gaya mereka; musik yang renyah dengan lirik puitik yang bisa membuat pendengarnya tersenyum ataupun larut dalam melankolia. Judul album itu sudah dipilih Stuart ketika lagu-lagu lain belum matang.
”Agak sulit dijelaskan (maknanya). Di Inggris, istilah itu dipakai untuk menyebutkan riwayat kejahatan seseorang, tetapi sering juga dipakai untuk menjelaskan pengalaman buruk yang pernah dialami. Ketika aku menulis lagu tentang reinkarnasi, rekanku menyarankan memakai istilah itu sebagai judul. Itu usulan yang bagus menurutku. Sekalian saja dipakai sebagai judul album. Ajaran Buddha selalu berkaitan dengan kehidupan lampau (previous life),” kata Stuart yang tekun bermeditasi ala Buddha.
Andai kami patuh diatur label, kami bisa lebih tenar. Misalnya lebih sering memasang lagu berjudul sama dengan judul album (title track), tetapi kami tidak melakukannya. Begitulah kami. Kami seperti terlahir untuk kalah. Kami tidak kaya, tetapi kami bahagia.
Pilihan Suart pada istilah itu sebagai judul album segera mewujud dalam lagu pembuka ”Young and Stupid”. Di sini, terutama paruh awal lagu, mereka menceritakan betapa masa muda selayaknya diisi hal-hal menyenangkan: pesta penuh gairah, ciuman membara, bertindak bodoh (everything is fine when you’re young and stupid.)
Pada bagian kedua lagu, Murdoch bernyanyi tentang kondisi di masa tua: tulang-belulang yang berderit; beberapa hidup dengan pasangan, sebagian lagi sendirian; beberapa tinggal dengan anak, sebagian dengan anjing peliharaan. Mengharukan karena bagian ini dinyanyikan band yang personelnya berusia setengah baya, seperti menggambarkan kehidupan mereka hari ini, atau tak lama lagi. Situasi ini bisa dialami siapa saja.
”Aku suka dengan energi lagu itu. Aku terpikir untuk mengajak anak-anak SD menyanyikan lagu itu bareng-bareng. Sepertinya mereka bakal terbahak-bahak, ha-ha-ha,” ujar Martin. ”Kita harus melakukan itu,” kata Murdoch menimpali.
Baca Juga: Bebunyian Baru Tesla Manaf
Bagi Murdoch, menjadi tua seperti di lagu adalah hal tak terhindarkan dan harus diterima. Penerimaan itu, lanjut dia, bisa terusik dengan kenangan-kenangan manis ketika muda dan penuh gairah. ”Namun, nikmati saja. Itu masih lebih baik daripada menjadi tua dan tetap bodoh, seperti orang-orang yang memilih Brexit dan kandidat (politisi) sayap kanan itu,” ujarnya. ”Banyaklah orang tua yang tak bijak,” kata ayah dua anak ini.
Topik penerimaan diri seperti terpancar juga di lagu paling rock ”Unnecessary Drama”. Di lagu yang dilatari bunyi harmonika ini, B&S seperti mengajak pendengarnya untuk menjauh dari keruwetan drama hidup. ”Nikmatilah gairah cinta karena itu tidak abadi/ketika kejutan pahit menyergap, semuanya runtuh,” demikian terjemahan bebas salah satu lariknya.
Asyik bermusik
Larik itu, lagi-lagi, bisa diartikan menggambarkan kondisi yang dialami band ini sekarang. Mereka adalah sekelompok om dan tante yang sedang menikmati hidupnya. Pengalaman merekam album baru di kota asal adalah hal yang mereka syukuri. Terakhir kalinya mereka membuat album di Glasgow adalah 22 tahun lalu lewat Fold Your Hands Child, You Walk Like a Peasant.
Sebetulnya, mereka merencanakan rekaman di Los Angeles, AS. Namun, pandemi Covid-19 membatalkan rencana itu. Jenuh dengan lokatara, Murdoch memutuskan merekam lagu di Glasgow saja, di sebuah rumah berlantai dua yang telah lama menjadi tempat latihan mereka.

Stuart Murdoch (paling kiri) dan Sarah Martin bersama band Belle and Sebastian asal Glasgow, Skotlandia.
”Kami memang harus menggeser beberapa perabotan, tetapi senang sekali. Kami bekerja tak terikat waktu karena itu adalah tempat kami sendiri. Enggak ada perasaan terburu-buru. Rasanya familiar dan nyaman,” ujar Martin. Mereka masuk studio pukul sembilan pagi dan rampung pukul enam petang.
Sementara Murdoch dapat kesempatan langka menikmati malam Glasgow yang sepi sembari mendengar lagu yang baru saja direkam. Sambil mengevaluasi lagu baru, Murdoch keliling sudut-sudut kota dengan kameranya. Hasil jepretannya dimasukkan di buklet album. ”Audio dan visualnya bisa jadi Glasgow banget meski aku tidak bernyanyi dalam dialek Scottish,” katanya.
Ikatan antarpersonel dirasakan Martin menguat ketika rekaman di ”rumah sendiri”. Perasaan semacam itulah yang membuat pertemanan mereka awet. Masing-masing pribadi, kata Martin, menginspirasi lainnya. ”Ikatan personal dan musikal yang kami punya mungkin tidak bakal kami dapat di tempat lain untuk orang-orang seperti kami,” ujarnya.
Bermusik bersama-sama adalah renjana yang masih mereka nikmati. Murdoch dan Martin tergagap ketika ditanya akan melakukan apa jika tidak di B&S. Murdoch agak serius menjawab, ”Aku akan merancang sistem transportasi publik gratis. Tahu kota mana yang bakal kujadikan proyek pertama? Jakarta! He-he-he.”
Sementara Martin mencetuskan gagasannya, ”Kalau enggak main band, aku mau bikin tong setan (well of death) atas nama seni.” Kami bertiga terbahak-bahak.
Belle and Sebastian
Terbentuk: Glasgow, Skotlandia, tahun 1994.
Anggota terkini: Stuart Murdoch, Sarah Martin, Stevie Jackson, Chris Geddes, Richard Colburn, Bobby Kildea, Dave McGowan
Album studio:
- Tigermilk (1996)
- If You’re Feeling Sinister (1996)
- The Boy with Arab Strap (1998)
- Fold Your Hands Child, You Walk Like a Peasant (2000)
- Dear Catasthrope Waitress (2003)
- The Life Pursuit (2006)
- Write about Love (2010)
- Girls in Peacetime Wants to Dance (2015)
- A Bit of Previous (2022)