Investor Global Tunggu Kepastian The Fed soal Suku Bunga
Kenaikan inflasi yang mendorong penurunan saham-saham teknologi itu dinilai sejumlah analis dapat mendorong The Fed untuk bersikap. Penurunan indeks saham-saham utama diperkirakan dapat berlanjut.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·4 menit baca
AP/Courtney Crow/New York Stock Exchange/RED
Dalam foto yang disediakan oleh New York Stock Exchange ini tampak pialang saham Patrick Casey tengah bekerja di lantai bursa pada Jumat (21/1/2022).
SYDNEY, SENIN – Mayoritas pasar saham Asia bergerak melemah pada perdagangan Senin (24/1/2022). Investor dan pelaku pasar global bersiap atas pertemuan bank sentral Amerika Serikat-The Federal Reserve atau The Fed-yang diharapkan mengonfirmasi waktu dan frekuensi kenaikan suku bunga acuan. Suku bunga yang naik diperkirakan akan memengaruhi gelombang besar likuiditas yang telah mendorong pertumbuhan saham secara global dalam beberapa tahun terakhir.
Perhatian pelaku pasar juga tidak lepas dari kemungkinan serangan Rusia di Ukraina. Spekulasi itu muncul setelah Departemen Luar Negeri AS menarik anggota keluarga staf kedutaannya di Kyiev. The New York Times melaporkan Presiden AS, Joe Biden, tengah mempertimbangkan pengiriman ribuan tentara AS ke sekutu NATO di Eropa itu bersama dengan kapal perang dan pesawat.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen dan Nikkei Jepang juga melemah 0,6 persen di awal perdagangan pekan ini. Indeks saham unggulan di China daratan juga turun 0,4 persen di tengah sentimen yang muncul pascapelonggaran kebijakan moneter baru-baru ini oleh Beijing. Di Eropa, ketegangan di Ukraina mendorong Indeks EUROSTOXX 50 berjangka tergelincir 0,5 persen dan Indeks FTSE berjangka turun 0,4 persen. Namun, indeks-indeks saham Wall Street berjangka terlihat naik usai turun sepanjang pekan lalu. Indeks S&P 500 berjangka naik 0,7 persen dan Indeks Nasdaq berjangka menanjak 0,8 persen.
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjalan beriring dengan Presiden AS Joe Biden saat keduanya bertemu di Geneva, Swiss, pada 16 Juni 2021. Lewat telepon video pekan lalu Biden mengingatkan konsekuensi yang harus ditanggung Mokswa jika Rusia menginvasi Ukraina.
Ketegangan melingkupi para pelaku pasar sekali pun kemungkinannya kecil bagi The Fed akan menaikkan suku bunganya pekan ini. Secara umum pasar memerkirakan kenaikan suku bunga Fed rate akan dilakukan pada Maret mendatang sebesar 0,25 persen. Setelah itu dengan melihat kondisi dan proyeksi dari saat ini The Fed akan menaikkan lagi Fed rate sebanyak tiga kali lagi sehingga tahun ini suku bunga akan berada di level 1 persen.
"Dengan inflasi yang sangat tinggi, The Fed berada di jalur untuk terus menghapus kebijakan moneter ultra-akomodatif yang telah menjadi penopang utama harga saham selama lebih dari satu dekade," kata Oliver Allen, ekonom di lembaga Capital Economics. Prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi dan imbal hasil surat utang yang lebih menarik berdampak pada saham teknologi dengan valuasinya yang telah tinggi. Indeks Nasdaq pun turun 12 persen sepanjang tahun ini dan Indeks S&P 500 telah melemah hampir 8 persen. Saham perusahaan Netflix anjlok hampir 22 persen, mengakibatkan kapitalisasi pasar turun hingga 44 miliar dollar AS.
Kenaikan inflasi yang mendorong penurunan saham-saham teknologi itu dinilai sejumlah analis dapat mendorong The Fed untuk bersikap. Penurunan indeks saham-saham utama diperkirakan dapat berlanjut. Allen mencatat bahwa bahkan dengan penurunan baru-baru ini, Indeks S&P 500 masih 40 persen di atas posisi indeks di akhir tahun 2019 dan bahkan Nasdaq masih menguat 60 persen dari posisinya memasuki tahun 2020. Ia menilai spekulasi atas sikap The Fed bermunculan seraya mengingatkan bahwa siklus pengetatan bank sentral bahkan belum dimulai. Pada saat sama lewat kekuatan ekonomi AS, diperlukan sebuah kebijakan yang lebih ketat.
AP/Chiang Ying-ying
Warga Taiwan yang taat protokol kesehatan berbelanja di sebuah pasar tradisional di Taipei, Taiwan pada Sabtu (22/1/2022).
Data produk domestik bruto (PDB) AS untuk triwulan IV-2021 akan dirilis pekan ini. PDB AS di tiga bulan terakhir tahun lalu itu diperkirakan tumbuh di level 5,4 persen, sebelum langkah-langkah pengetatan atas mewabahnya galur Omicron Covid-19 diberlakukan setelahnya. Efek pengetatan itu baru akan tergambar pada rilis data selanjutnya.
Musim laporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa saham juga sedang berlangsung. Perusahaan-perusahaan yang melaporkan pekan ini antara lain IBM, Microsoft, Johnson & Johnson, Intel, Tesla, Apple, dan Caterpillar. Sekitar seperlima dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks S&P 500 diperkirakan akan memberikan melaporkan kinerja triwulanannya pada pekan ini.
Sementara itu di pasar surat utang, imbal hasil US Treasury 10 tahun masih naik 22 basis poin ke level 1,77 persen. Level ini mendekati tingkat level US Treasury 10 tahun pada awal 2020. Kenaikan itu umumnya mendukung nilai tukar dollar AS. Indeks dollar AS menguat 0,5 persen pada pekan lalu dan terakhir berada di level 85,647. Adapun mata uang Euro tertahan di level 1,1324 atas dollar AS, setelah gagal mempertahankan reli baru-baru ini mendekati 1,1500 atas dollar AS.
“Pernyataan The Fed menggambarkan urgensi untuk segera bertindak, kemungkinan (menaikkan tingkat suku bunga) pada bulan Maret, dalam menghadapi inflasi yang sangat tinggi," kata Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional CBA. "Itu bahkan bisa mendorong pasar untuk memperhitungkan risiko kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Maret dan, di bawah skenario itu, kami mengharapkan reaksi spontan (terhadap dollar AS) di atas level indeks tertingginya pada 4 Januari di level 96,46."
Di pasar komoditas, harga minyak naik lagi setelah naik selama lima minggu berturut-turut ke puncak tujuh tahun karena ekspektasi permintaan akan tetap kuat dan persediaan terbatas. Minyak Brent naik 83 sen menjadi 88,72 dollar AS perbarel, sementara minyak mentah AS naik 77 sen ke level 85,91 dollar AS perbarel. Harga emas bertahan di level 1.835 dollar AS pertroions setelah pekan lalu naik ke level tertinggi dalam kurun waktu enam pekan di level 1.842 dollar AS pertroions. (AFP/REUTERS)