Wabah Covid-19 membuat khawatir seluruh warga. Namun, banyak pula yang mampu sembuh setelah berjuang melawan virusnya. Terselip pesan inspiratif untuk tidak menyepelekan ancaman penyakit dan tetap menumbuhkan harapan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Pekerja memeriksa fasilitas ruangan yang akan difungsikan untuk tempat isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020). Beberapa ruangan di rumah dinas tersebut ditata ulang agar dapat merawat pasien dalam pengawasan dan positif Covid-19.
Tren peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia menjadi cerita memilukan sekaligus alarm bagi warga untuk waspada. Di balik itu semua, tersisip pula berbagai kabar baik tentang kesembuhan para pasien, tidak terkecuali di Jawa Tengah.
Berdasarkan data Pemprov Jateng, hingga Sabtu (4/4/2020) pukul 15.40, total terdapat 120 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18 orang meninggal (15 persen), 11 orang sembuh (9,1 persen), dan sisanya, 91 orang, masih dirawat di beberapa rumah sakit.
Kabar baik terakhir datang dari dua pasien di Kota Semarang yang dinyatakan sembuh pada Jumat (3/4/2020). Kepastian sembuh keduanya dikonfirmasi setelah pada uji swab ketiga dan keempat menunjukkan hasil negatif Covid-19. Kini, total ada enam pasien positif di Semarang yang sembuh.
”Dua pasien sembuh terbaru telah melewati masa isolasi selama 14 hari di RSUP Dr Kariadi. Total, ada enam pasien terkonfirmasi positif sembuh: empat di RSUD KRMT Wongsonegoro dan dua di RSUP Dr Kariadi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam.
Pekerja melengkapi berbagai macam fasilitas sebelum digunakan untuk tempat isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020). Hampir seluruh ruangan di rumah dinas tersebut akan difungsikan untuk fasilitas penanganan virus korona jenis baru.
Sebelumnya, sejumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh berbagi cerita tentang bagaimana mereka tertular SARS-CoV-2. Mereka pun menyelipkan pesan berharga untuk masyarakat, yang intinya, jangan menyepelekan penyakit yang telah merenggut ratusan nyawa di Indonesia itu.
Salah satunya Lisa, warga Kota Semarang sembuh setelah dirawat di RS Wongsonegoro. ”Saya pelaku UMKM yang kesehariannya mengikuti pameran dari kota ke kota. Sebelum ke RS, saya mengikuti pameran di Bali, Surabaya, dan Bandung,” kata Lisa, Jumat.
Ketika berada di Bandung, ia mulai merasakan sejumlah gejala, seperti napas yang terasa sempit. Makanan dan minuman sempat keluar dari hidungnya. Hingga kemudian ia memutuskan kembali ke Semarang. Begitu tiba, karena sadar akan kondisinya, ia tak ke rumah, tetapi langsung ke rumah sakit.
Lisa mengatakan, sebelum tiba di RS dan dinyatakan positif Covid-19, ia rutin minum vitamin. Ia pun mengaku mendapat perawatan yang baik di RS hingga akhirnya dinyatakan negatif.
Suasana penanganan di Pojok Covid-19 di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pasien sembuh lainnya adalah Sutan Nur Baiti, perawat di salah satu RS yang tertular ketika sedang bertugas. ”Yang jelas, kalau kita kuat dan yakin, pasti bisa sembuh. (Pesan saya), jaga diri, jaga lingkungan, kebersihan, semuanya,” ujarnya.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati, mengatakan, sejumlah faktor yang mendukung pasien sembuh adalah keceriaan dan ketenangan. ”Ini bisa mempercepat kesembuhan. Kalau stres, justru imun dalam tubuhnya cepat drop,” kata Susi.
Butuh dukungan
Cerita pasien positif Covid-19 yang sembuh juga datang dari Robby, seorang pemandu tur di Bali. Sejak masih di Bali, ia sudah merasa demam, hingga kemudian memilih kembali ke Jateng. Begitu tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, ia langsung dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo.
Segala support membuat saya semakin semangat untuk sembuh. Saya juga berharap masyarakat tak mengucilkan kami. Kami butuh support untuk menjalani semuanya. (Robby)
Setelah dicek, ia dinyatakan positif Covid-19. Dirawat di ruang isolasi selama 16 hari, ia lalu dinyatakan sembuh. ”Segala support membuat saya semakin semangat untuk sembuh. Saya juga berharap masyarakat tak mengucilkan kami. Kami butuh support untuk menjalani semuanya,” kata Robby saat berbincang dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo lewat panggilan video, Minggu (29/3/2020).
Sebagian warga yang masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Sebagian wilayah telah melakukan pembatasan aktivitas untuk mengurangi interaksi antarwarga yang berpotensi menyebarkan virus korona jenis baru.
Robby berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan masing-masing dan mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap di rumah. ”Yang bekerja di luar kota tidak usah mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular. Jangan sampai makin banyak yang tertular,” lanjutnya.
Pada hari yang sama, Ganjar juga berbincang melalui panggilan video dengan Purwanti, pasien sembuh yang sebelumnya tertular suaminya, peserta seminar di Bogor, Jawa Barat, 24-29 Februari 2020. Sejak suaminya masuk RSUD Dr Moewardi, Solo, ia tak merasakan keluhan apa-apa.
Sejak suami saya masuk RS Moewardi, saya minum suplemen kesehatan. Kakak saya juga buatkan bermacam-macam jamu. (Purwanti)
”Sejak awal, saya tak merasakan (gejala) apa-apa. Waktu dirawat dokter tanya keluhan, tetapi saya hanya merasa haus terus. Sejak suami saya masuk RS Moewardi, saya minum suplemen kesehatan. Kakak saya juga buatkan bermacam-macam jamu,” lanjutnya.
Purwanti berpesan kepada warga untuk tidak menggampangkan penyebaran virus SARS-CoV-2. ”Di rumah saja dulu, jangan ke mana-mana,” sarannya.
Ganjar berharap kisah pasien sembuh dari Covid-19 menjadi pelecut semangat bagi mereka yang dinyatakan positif, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP). Warga yang sehat juga diminta untuk memutus mata rantai penyebaran SARS-CoV-2.
”Mari kita bantu para tenaga medis dengan memutus mata rantai penyebaran virus korona ini. Kalau tidak penting, jangan keluar rumah dulu. Juga hilangkan stigma pada saudara kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari virus korona ini,” ucap Ganjar.
Pesan dari para pasien yang telah sembuh dari Covid-19 ini bukan sesuatu yang bisa disepelekan begitu saja. Apalagi, virus itu kini sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru negeri. Maka, menahan diri dan menjaga diri kini merupakan pilihan bersama untuk membantu menghentikan laju wabah pandemi ini.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Warga melintasi kendaraan pemadam kebakaran yang disiapkan untuk terlibat dalam penyemprotan disinfektan di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Pemerintah terus mengimbau agar warga mengurangi segala bentuk aktivitas mereka di luar rumah hingga beberapa pekan ke depan.