Sejauh ini sudah ada PPP, Hanura, dan PSI yang mendukung calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo. Ikatan kerja sama direkatkan terlebih dulu sebelum membahas cawapres dari Ganjar.
Oleh
Stephanus Aranditio
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P belum menentukan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Konsep kerja sama politik dengan sejumlah partai yang mengusung Ganjar, seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Hanura, akan diperkuat sebelum menentukan cawapres. Pendamping Ganjar di Pemilihan Presiden 2024, menurut rencana, baru dibahas pertengahan Mei 2023.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura akan memetakan strategi politik untuk menghadapi pemilu anggota legislatif pada Pemilu 2024 karena pendaftaran calon anggota legislatif dimulai pada 1 sampai 14 Mei 2023. Setelah itu barulah mereka akan membahas pendamping Ganjar.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Selain PPP dan Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar. PDI-P tidak menutup keinginan partai lain mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.
”Pengerucutan tentang siapa yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo nanti ada beberapa tahap setelah kerja sama partai politik ini difinalkan,” kata Hasto dalam jumpa pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Dia menegaskan, nama-nama capres dan cawapres ditentukan oleh partai atau gabungan partai. Oleh karena itu, komunikasi yang PDI-P lakukan adalah komunikasi antarpartai, bukan partai dengan individu yang diincar menjadi cawapres.
Sejauh ini, belum ada nama-nama bakal calon wakil presiden yang diincar. Namun, menurut Hasto, pendamping Ganjar nantinya harus memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya memiliki kecocokan dengan gaya kepemimpinan Ganjar, mempunyai kesamaan visi dan misi yang diusung gabungan partai, bisa saling melengkapi ketika bekerja sama memimpin negara, serta mampu melanjutkan kinerja Presiden Joko Widodo.
”Jadi, sabar. Tunggu momentumnya, nanti akan datang momentum itu,” katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/4/2023), menyatakan dukungan kepada Ganjar berasal dari suara akar rumput partai. Keputusan mendukung Ganjar harus dipatuhi dan diikuti jajaran pengurus hingga anak ranting PPP.
Mardiono berharap pendamping Ganjar dipilih dari kader PPP. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno yang disebut-sebut merapat ke PPP dan akan dijagokan sebagai cawapres setelah mundur dari Partai Gerindra juga belum mendaftar ke partai berlogo Kabah tersebut. Selain Sandiaga, nama lain seperti Erick Thohir dan sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama turut dipertimbangkan PPP.
”Pembicaraan kami (PPP dengan PDI-P atau Ganjar) belum mengarah pada figur bakal cawapres,” kata Mardiono.
Sementara itu, untuk memperkuat strategi pemenangan di Pemilu Legislatif 2024, PDI-P terus mempersiapkan kadernya sebelum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum pada 1-14 Mei. Sejumlah pendidikan politik diberikan oleh sekolah partai, mulai dari nilai-nilai kebangsaan, integritas, hingga anti-korupsi. Para caleg juga diberikan tanggung jawab sosial untuk meneruskan hal-hal baik dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Selain memperkuat strategi politik untuk memenangi Pemilu Legislatif 2024. PDI-P juga membentuk tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo untuk Pemilu Presiden 2024. Tim yang dibentuk melalui surat keputusan yang ditandatangani Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Hasto ini diketuai Ahmad Basarah, Wakil Ketua Adian Napitupulu, Sekretaris Deddy Yevri Sitorus, dan Wakil Sekretaris Riezky Aprilia.
”Kami akan segera melakukan rapat dan koordinasi relawan dalam satu satu barisan agar Pak Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden ke-8 RI,” kata Basarah.