Perenang debutan Masniari Wolf menyumbang emas pertama untuk tim renang Indonesia. Hampir tidak diberangkatkan, Masniari justru jadi pahlawan tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Perenang Indonesia Masniari Wolf (kiri) memeluk ibunya setelah meraih emas nomor 50 meter gaya punggung SEA Games Vietnam 2021 di Aquatics Sports Palace, Hanoi, pada Minggu (15/5/2022).
HANOI, KOMPAS — Atlet debutan Indonesia kembali mencuri panggung di SEA Games Vietnam 2021. Giliran perenang keturunan Indonesia-Jerman, Masniari Wolf (16), yang menyumbang emas dari nomor 50 meter gaya punggung pada Minggu (15/5/2022). Perjalanannya penuh kejutan, dari perenang cadangan menjadi penyumbang medali pertama tim renang.
Masniari sukses mengguncang satu blok tribune di Aquatics Sports Palace, Hanoi, Vietnam. Tribune berisi pelatih asing Michael Piper, pelatih kepala Albert Sutanto, dan para perenang tim ”Merah Putih” lain itu berpesta ketika Masniari menyentuh garis finis. Mereka melompat-lompat, saling berpelukan satu sama lain.
Tampil di lintasan tiga pada babak final, Masniari mengejutkan dua unggulan Filipina, Jessica Joy Geriane dan Chloe Kennedy Isleta. Dia sudah terlihat unggul sejak awal lewat kemampuan menyelam, diteruskan dengan kayuhan lincah ke arah belakang kepala yang membuatnya berada di depan perenang lain.
Sang debutan pun finis tercepat dengan catatan waktu 29,21 detik, unggul tipis atas Geriane (29,35 detik). Sementara itu, perenang Indonesia lain, AA Istri Kania Ratih Atmaja, berhasil merebut perunggu dengan catatan waktu 29,59 detik. Adapun Masniari hanya mencatat waktu 29,91 detik pada saat kualifikasi.
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Perenang Indonesia Masniari Wolf (kiri) dan AA Istri Kania menjadi penyumbang medali SEA Games Vietnam 2021 dari nomor 50 meter gaya punggung. Masniari meraih emas, sementara Kania menyumbang perunggu.
Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa bagi saya. Saya sangat bangga bisa mempersembahkan ini untuk Indonesia, tempat ibu saya berasal. Saya datang ke sini tanpa ekspektasi medali. Hanya ingin berenang sebaik mungkin. Pencapaian emas ini sangat istimewa.
Ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa bagi saya. Saya sangat bangga bisa mempersembahkan ini untuk Indonesia, tempat ibu saya berasal. ”Saya datang ke sini tanpa ekspektasi medali. Hanya ingin berenang sebaik mungkin. Pencapaian emas ini sangat istimewa,” ucap Masniari yang disaksikan langsung oleh sang ibu.
Remaja yang bersekolah di Jerman ini masih menjadi anggota cadangan tim renang pada akhir April. Menurut sang pelatih kepala, Albert, dia belum pasti bisa bergabung akibat urusan izin dari sekolah. Karena itu, dia ditempatkan di luar tim inti untuk sementara.
Baru pada detik-detik terakhir pendaftaran, ibu Masniari mengonfirmasi sang anak bisa mendapatkan izin untuk tidak sekolah. Namun, ibunya meminta Masniari agar langsung berangkat dari Jerman ke Vietnam. Tidak berangkat bersama tim ”Merah Putih”.
”Ini adalah hari yang gila. Malam yang indah untuk tim kami. Kami (tim pelatih) selalu punya kepercayaan terhadapnya (Masniari). Ada beberapa orang yang mungkin berpikir kami harus pergi tanpanya. Tetapi, tampaknya mereka tidak banyak berkata saat ini. Saya sudah berkata kepada ibunya, dia harus berangkat karena punya peluang medali. Dia pantas berada dalam tim ini,” ucap Piper.
KOMPAS/KELVIN HIANUSA
Tim putri Indonesia meraih perunggu SEA Games Vietnam 2021 dari nomor estafet 4 meter x 100 meter gaya bebas di Aquatics Sports Palace, Hanoi, pada Minggu (15/5/2022). Mereka larut dalam haru seusai raihan prestasi itu.
Kegembiraan juga datang berkat sumbangan medali perunggu dari tim putri lewat estafet 4 meter x 100 meter gaya bebas. Tim itu berisi Nurul Fajar Fitriyanti, Angel Gabriella Yus, Patricia Yosita Hapsari, dan Ressa Kania Dewi. Mereka finis dengan catatan waktu 3 menit 51,57 detik, hanya kalah dari Singapura dan Thailand.
Hingga perenang terakhir, Ressa, tim Indonesia masih terus dibuntuti Filipina. Namun, Ressa yang sebenarnya berencana pensiun setelah PON Papua 2021 berhasil menjaga keunggulan pada 100 meter terakhir. Mereka unggul tipis atas Filipina yang finis 3 menit 51,98 detik.
Setelah raihan itu, tim putri larut dalam suasana haru. Satu per satu menyeka air matanya. Saat bersamaan, Piper dan Albert memeluk untuk menenangkan mereka. Meskipun perunggu, pencapaian ini sangat berarti untuk tim. ”Mereka emosional karena kami telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk berlatih estafet dalam 6 bulan terakhir. Perjuangan itu terbayar hari ini,” kata Piper.
Raihan satu emas ini cukup melegakan untuk tim renang. Pada hari kedua di Vietnam, mereka sudah bisa menyamai pencapaian emas di SEA Games Filipina 2019. Adapun peraih emas di Filipina, I Gede Siman Sudartawa, belum turun di nomor andalannya, yaitu 50 meter gaya punggung.
ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Perenang Indonesia, Angel Gabriela, melompat pada pertandingan nomor estafet 4 meter x 100 meter renang gaya bebas SEA Games 2021 Vietnam di Aquatic Sport Palace, Hanoi, Vietnam, Minggu (15/5/2022). Tim Indonesia meraih medali perunggu seusai finis ketiga dengan catatan waktu 3 menit 51,57 detik.