Dorong Stabilitas Global, Presiden Jokowi Serukan Akhiri Perang
Dalam KTT G20 India, Presiden Jokowi mendorong penciptaan stabilitas global, salah satunya dengan mengakhiri perang.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - MUCHLIS JR
Presiden Joko Widodo saat mengikuti sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan Indonesia agar dunia menjadi satu keluarga besar yang saling membangun dan memiliki tujuan bersama untuk menciptakan kehidupan damai. Ada sejumlah hal yang mesti ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut, di antaranya dengan menciptakan stabilitas global dengan mengakhiri perang.
”Saya setuju jika dunia ini layaknya satu keluarga besar. Namun, keluarga yang Indonesia harapkan adalah keluarga yang saling membangun, saling peduli, dan memiliki satu tujuan bersama, yaitu menciptakan kehidupan yang damai dan makmur,” kata Presiden Joko Widodo saat mengikuti sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023).
Menurut Presiden Jokowi, salah satu langkah untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah melalui penciptaan stabilitas global, salah satunya dengan menghentikan perang. ”Kita harus hentikan perang, berpegang teguh pada hukum internasional, dan bahu-membahu wujudkan inklusivitas,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo saat mengikuti sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023).
Saat memegang keketuaan ASEAN pun Indonesia terus mendorong Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tersebut untuk menjadi jangkar stabilitas kawasan di Indo-Pasifik. ”Sebagai ketua ASEAN, Indonesia terus mendorong ASEAN untuk jadi jangkar stabilitas kawasan yang miliki habit of dialogue dan habit of cooperation di Indo-Pasifik karena dunia butuh penetral, butuh safe house,” katanya.
Hal lain yang dinilai dapat membantu mewujudkan kehidupan damai dan makmur adalah dengan menjaga solidaritas antarnegara. ”Kita perlu akhiri dikotomi yang mengotak-ngotakan utara dan selatan, maju dan berkembang, ataupun timur dan barat,” ujar Presiden Jokowi.
Sehubungan hal tersebut, Kepala Negara menyebut kerja sama dan ruang dialog harus terbuka bagi semua pihak. Hak semua negara, termasuk negara-negara berkembang, tidak boleh dikesampingkan.
Kita harus hentikan perang, berpegang teguh pada hukum internasional, dan bahu-membahu wujudkan inklusivitas
Oleh karena itu Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus menyampaikan suara dan kepentingan negara-negara selatan global. ”Indonesia akan terus menggaungkan suara dan kepentingan Global South, serta mendorong representasi kawasan yang lebih luas. Untuk itu, saya menyambut keikutsertaan Uni Afrika dalam G20 ini,” katanya.
Solidaritas global
Kepala Negara pun mengatakan, solidaritas global dalam isu kesehatan harus terus diperkuat, salah satunya melalui mobilisasi dana pandemi. ”Melalui mobilisasi pandemic fund, komitmen 2 miliar dollar AS perlu kita wujudkan,” tuturnya.
Kesetaraan juga dinilai dapat turut membantu menciptakan dunia yang damai dan makmur. Hal tersebut dapat diciptakan salah satunya melalui keadilan dalam reformasi dan transparansi global. ”Termasuk soal sistem perpajakan internasional, dengan pemenuhan akan hak pembangunan bagi semua, termasuk negara berkembang,” kata Presiden Jokowi.
Sisa-sisa kampanye penanganan pandemi Covid-19 melalui seni mural masih tergambar di sebuah dinding rumah di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (14/6/2023). Pemerintah akan mengikuti keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mencabut status kedaruratan kesehatan global untuk Covid-19.
Presiden memberikan contoh salah satunya adalah dengan mendukung hilirisasi industri yang dilakukan oleh suatu negara dalam rangka melakukan lompatan pembangunan. ”Karena (hilirisasi) ini merupakan hak negara berkembang untuk lakukan lompatan pembangunan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Presiden mendorong negara-negara G20 untuk bisa mendukung partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong kerja sama yang setara. ”G20 harus mendukung partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong ekosistem kerja sama yang setara dan inklusif,” ujarnya.
Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Seperti diberitakan Kompas, Minggu (10/9/2023), KTT G20 di New Delhi, India, akhirnya berhasil mencapai deklarasi para pemimpin. Hal ini berkat kerja sama erat tuan rumah dengan Indonesia, Brasil, dan Afrika Selatan dalam merumuskan tujuh poin terkait perang di Ukraina.
”Teman-teman, saya baru saja mendapat kabar baik. Karena kerja keras tim kita dan kerja sama Anda semua, konsensus pada Deklarasi Pemimpin G20 di New Delhi telah tercapai,” kata Perdana Menteri India Narendra Modi pada KTT G20 di New Delhi, India, Sabtu.