Wahana Perseverance memulai misi pengumpulan sampel batu-batuan dan tanah di Mars untuk mencari jejak kehidupan di planet itu. Wahana tersebut berhasil mendarat di Mars setelah hampir tujuh bulan perjalanan dari Bumi.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
NASA VIA AP
Foto yang dirilis oleh NASA, Kamis (18/2/2021), ini merupakan foto pertama yang dikirim wahana Perseverance, dengan memperlihatkan permukaan Mars dan bayangan sebagian wahana itu, setelah mendarat di kawah Jezero, Mars.
LOS ANGELES, KAMIS — Setelah hampir tujuh bulan menempuh perjalanan di angkasa luar sejauh 472 juta kilometer, kendaraan atau wahana Perseverance—kendaraan atau wahana penjelajah terbesar milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)—akhirnya mendarat di kawah Jezero, Planet Mars.
Wahana beroda enam itu akan berada di planet tersebut setidaknya dalam dua tahun ke depan, menggali batu-batuan, dan mencari tanda-tanda kehidupan masa lampau di sana.
Jezero, kawah selebar 45 kilometer yang namanya diambil dari nama kota di Bosnia-Herzegovina dengan arti ’danau’ dalam bahasa Slavia, diyakini dulunya merupakan danau raksasa pada jutaan tahun silam. Ketika ditemukan air, ada kemungkinan di tempat itu pernah ada kehidupan.
”Pendaratan telah dikonfirmasi,” kata Swati Mohan, yang memimpin operasional memandu Perseverance dari ruang kendali Jet Propulsion Laboratory, NASA, dekat Los Angeles, AS. Perseverance mendarat dengan selamat di permukaan Mars.”
Pendaratan wahana robot tersebut merupakan kunjungan ketiga ke Mars dalam lebih dari sepekan terakhir. Sebelumnya, dua pesawat luar angkasa dari Uni Emirat Arab dan China berhasil memasuki orbit Mars. Ketiga misi ke Mars itu sama-sama diluncurkan dari Bumi pada Juli tahun lalu, memanfaatkan posisi yang lebih dekat Bumi dengan Mars.
Beberapa saat setelah mendarat di Mars, Perseverance mengirim gambar-gambar hitam-putih dari permukaan Planet Merah. Salah satu gambar yang dikirimkan adalah permukaan Mars dengan bayang-bayang sebagian wahana di permukaan planet tersebut.
BILL INGALLS/NASA VIA AP
Para anggota tim Misi Wahana Perseverance ke Mars memantau dari ruang kendali di Jet Propulsion Laboratory, NASA, di Pasadena, California, AS, saat foto-foto pertama masuk beberapa saat setelah wahana itu berhasil mendarat di Mars, Kamis (18/2/2021).
Setelah mendarat dengan mulus, Perseverance yang juga merupakan laboratorium astrobiologi itu siap menjelajahi Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba kuno.
Salah satu misi utama Perseverance adalah mengumpulkan 30 sampel batu-batuan dan tanah yang akan dikirimkan ke Bumi sekitar tahun 2031 untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Perseverance ini merupakan wahana terbesar yang pernah ada. Ukurannya sebesar mobil SUV dengan enam roda dan berat sampai 1 ton karena dilengkapi tujuh lengan robotik berukuran 2 meter, 19 kamera, 2 mikrofon, dan instrumen lainnya.
Momen mendebarkan
Proses pendaratan Perseverance sempat membuat dag-dig-dug karena berisiko tinggi. Meski proses pendaratan ”hanya” selama 7 menit, tetapi jika gagal bisa buyar seluruh upaya misi ke Mars kali ini. Perseverance masuk ke atmosfer Mars dengan kecepatan 20.000 kilometer per jam. Pesawat ulang alik pembawa Perseverance kemudian mengeluarkan parasut supersonik seluas lapangan bola lalu perlahan-lahan mendarat.
NASA/JPL-CALTECH
Ilustrasi artistik saat wahana penjejak Perseverance sudah mendarat di dasar kawah Jezero, Planet Mars. Perseverance mendarat di Mars, Kamis (18/2/2021).
Allen Chen, pemimpin tim insinyur untuk tahap pendaratan, mengatakan bahwa pesawat pembawa Perseverance sudah dilengkapi dengan teknologi pendaratan terbaru untuk membantu navigasi pendaratan, termasuk kamera khusus untuk mengidentifikasi permukaan Mars dan membandingkannya dengan peta di pesawat.
Para ilmuwan AS meyakini bahwa sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu ada sungai yang mengalir ke danau di permukaan Mars dan menyimpan sedimen-sedimen di dalam delta yang berbentuk kipas angin.
”Yang ingin kita ketahui adalah apakah pernah ada kehidupan di sana. Ini pertanyaan paling penting dan mendasar,” kata ahli geologi NASA, Katie Stack Morgan.
Perseverance akan mulai menggali sampel pertamanya pada musim panas mendatang. Sasaran pertamanya adalah delta sungai, lalu pinggiran sungai kuno, kemudian diakhiri dengan pinggiran kawah. Perseverance sambil jalan juga akan memakai instrumen baru untuk memindai organik, peta komposisi kimia, dan menembak batu-batuan dengan sinar laser untuk mempelajari uap airnya.
”Kami, para astrobiologis sudah lama sekali memimpikan misi ini,” kata Kepala Program Astrobiologi NASA Mary Voytek.
KOMPAS/NASA/JPL/USGS
Planet Mars akan jadi tumpuan manusia saat Bumi tak mampu lagi menopang kehidupan di atasnya. Dalam sepekan, dua wahana Bumi telah berhasil mengorbit Mars, yaitu Al Amal milik Uni Emirat Arab yang mencapai orbit Mars pada 9 Februari 2021 dan Tianwen-1 milik China yang mengorbit Mars pada 10 Februari 2021. Wahana Perseverance milik Amerika Serikat mendarat di Mars, Kamis (18/2/2021).
Meski Perseverance sudah berteknologi sangat canggih, tugas membawa pulang sampel kembali ke Bumi juga tidak akan mudah karena kemungkinan adanya ambigu pada spesimennya. Seperti fosil dari mikroba kuno yang kemungkinan akan mirip dengan pola yang disebabkan oleh reaksi endapan.
Helikopter mini
Sebelum memulai misi utamanya, Perseverance akan mengirimkan helikopter kecil tanpa awak seberat 1,8 kilogram bernama Ingenuity yang akan mencoba terbang area lain di planet itu.
Para ilmuwan juga akan bereksperimen pada peralatan yang bisa mengubah atmosfer karbon dioksida Mars menjadi oksigen seperti halnya tanaman. Prosesnya menggunakan elektrosis untuk memproduksi 10 gram oksigen per jam. Ide dasarnya, manusia pada akhirnya nanti tidak perlu lagi membawa oksigen dari Bumi. Sementara dua instrumen mikrofon akan berusaha merekam suara di Mars untuk pertama kalinya.
KOMPAS/NASA/GUNTER'S SPACE PAGE
Helikopter mini Ingenuity yang dibawa oleh wahana Perseverance saat melakukan penjelahan di tanah Mars. Helikopter milik Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) itu akan membuat jangkaun untuk meneliti wilayah Mars menjadi lebih luas, tidak terpaku pada jarak seperti dialami wahana penjejak.
Perseverance merupakan wahana jelajah kelima yang pernah mendarat di Mars. Yang pertama kali pernah dilakukan tahun 1997 dan semuanya milik AS. Pendahulu Perseverance, wahana Curiosity, mendarat di Mars pada 2012 dan masih beroperasi sampai sekarang. Begitu pula dengan InSight yang tiba pada 2018 untuk mempelajari kedalaman interior Mars.
Saat ini, AS tak sendiri dalam eksplorasi Mars dengan misi serupa. Ada pesawat ulang alik China, Tianwen-1, yang sudah masuk ke orbit Mars, pekan lalu, dan akan mendaratkan juga wahana penjelajah pada Mei mendatang. (REUTERS/AFP/AP/BBC/SAM)