logo Kompas.id
RisetCairnya Politik di Kota...
Iklan

Cairnya Politik di Kota Metropolitan Banjarmasin

Relasi pilkada di Banjarmasin tak lepas dari kekuatan parpol, jaringan birokrasi, dan dukungan ulama. Siapa pun yang terpilih, pembangunan Banjarmasin yang bertransformasi ke kota metropolitan harus dituntaskan.

Oleh
Andreas Yoga Prasetyo
· 5 menit baca
https://assetd.kompas.id/cbI9cRETpwIg2VhsCAbar6_ivXw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F7d665c16-6c12-46eb-ba82-5d6e605a12db_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Warga melintasi baliho pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Banjarmasin di Jalan Tembus Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (12/10/2020). Pilkada Kota Banjarmasin 2020 diikuti empat pasangan calon.

Banjarmasin telah berkembang menjadi kota metropolitan baru. Menyiapkan potensi daerah dalam lanskap kota maju merupakan tantangan yang harus dihadapi calon pemimpin Kota Banjarmasin.

Dalam dokumen Rancangan Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024, tercatat pengembangan 10 kota di Indonesia menjadi kota metropolitan. Metropolitan merupakan kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau berupa kawasan perkotaan inti dengan kawasan sekitarnya yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699