Suga Resmi Terpilih Jadi PM Jepang, Dukungan Mengalir dari Oposisi
Jumlah anggota parlemen yang memilih Yoshihide Suga menjadi Perdana Menteri Jepang melebihi total kursi yang dikuasai LDP dan Komeito.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
AFP/ CHARLY TRIBALLEAU
Ketua baru Partai Demokrat Liberal (LDP) Yoshihide Suga (tengah) mendapat aplaus setelah terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang di sidang Majelis Rendah Parlemen di Tokyo, Rabu (16/9/2020).
TOKYO, RABU — Yoshihide Suga resmi menjadi perdana menteri ke-99 Jepang. Dalam sidang paripurna istimewa parlemen Jepang, Rabu (16/9/2020), sebagian dari politisi oposisi mendukung mantan buruh pabrik kardus dan pasar ikan itu. Dari 465 anggota Majelis Rendah, sebanyak 314 anggota mendukung penunjukan Suga sebagai PM Jepang.
Adapun di Majelis Rendah yang beranggotakan 245 orang, sebanyak 142 orang menyokongnya. Partai Demokrat Liberal (LDP) pimpinan Suga dan mitra koalisinya, Komeito, hanya mempunyai 313 kursi di Majelis Rendah dan 141 kursi di Majelis Tinggi.
Perolehan suara itu menunjukkan ada politisi oposisi yang mendukung Suga. Walakin, informasi soal dua tokoh oposisi yang menyokong Suga itu belum terungkap.
Nippon Ishin, partai oposisi yang mempunyai 28 kursi di parlemen Jepang, secara terbuka menyebut Suga sebagai orang yang bisa diajak bekerja sama. Pernyataan itu, sebagaimana dilaporkan Japan Times, disampaikan selepas Suga mengumumkan ikut seleksi ketua umum LDP.
STR / JIJI PRESS / AFP
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga terpilih sebagai ketua baru Partai Demokrat Liberal (LDP) dalam pemilihan ketua LDP di Tokyo, Senin (14/9/2020).
Selama menjabat Sekretaris Kabinet sejak 2012, Suga kerap berkomunikasi dengan Ishin, terutama karena Osaka menjadi tuan rumah pertemuan G-20 pada 2019 dan World Exposition 2025. Para kader Ishin kini menjadi pejabat di provinsi dan kota Osaka. Kini, sebagai PM, Suga, antara lain, akan diminta bersuara soal permohonan pembukaan kasino di Osaka.
Sementara untuk seluruh Jepang, tantangan utama Suga adalah penanganan dampak pandemi Covid-19. Semasa pemerintahan Shinzo Abe, Jepang telah mengucurkan paket stimulus bernilai total 2,2 triliun dollar AS. Pemerintahan Suga disebut akan mengucurkan stimulus tambahan.
Secara terbuka, Suga berjanji akan meneruskan kebijakan Abe. Selama memerintah, Abe, antara lain, berusaha mengubah konstitusi, khususnya pada bagian militer. Konstitusi melarang Jepang mempunyai militer dalam arti yang dikenal di banyak negara.
Pasukan Bela Diri Jepang (JDSF), walau termasuk salah satu tentara dengan persenjataan tercanggih, tidak boleh berinisiatif menyerang sumber ancaman, seperti yang mungkin dilakukan tentara negara lain. JDSF hanya boleh bertindak hanya jika ancaman itu terbukti mulai melancarkan serangan terhadap Jepang.
AFP/KAZUHIRO NOGI
Mantan PM Jepang Shinzo Abe menundukkan kepala ke arah stafnya dalam sidang terakhir kabinetnya di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Rabu (16/9/2020).
Masalah lain pada pertahanan Jepang adalah pembaruan sistem pertahanan udara. Jepang kini mengoperasikan Aegis dan berencana memperbaikinya. Menteri Pertahanan era Abe, Taro Kono, memutuskan menunda pembaruan itu. Sebagian menyebut Kono membuat keputusan sepihak, dan karena itu, ia disebut-sebut tidak lagi menjadi menteri pertahanan di kabinet Suga. Menhan dalam kabinet Suga dijabat Nobuo Kishi (61), adik Abe.
Selain itu, Kono juga secara terbuka mendorong percepatan pemilu beberapa hari setelah Abe mengumumkan mundur sebagai ketua umum LDP dan PM Jepang. Sementara Suga, selepas terpilih sebagai ketua umum LDP, menolak percepatan pemilu. Kono salah satu yang disebut calon PM Jepang di masa depan dan berasal dari salah satu dinasti politik penting di Jepang.
Pembentukan kabinet
Pengisian kabinet menjadi tugas penting Suga sebelum resmi disahkan oleh Kaisar. PM Jepang memang harus mendapat restu dari Kaisar sebelum mulai bertugas. Meski hanya simbolik, restu dari Kaisar diperlukan karena PM menjadi pelaksana penyelenggara negara, sedangkan Kaisar menjadi kepala negara. Tradisi itu sudah berlangsung lebih dari 500 tahun.
Suga tidak hanya meneruskan Abe dalam arti mempertahankan kebijakan. Suga juga akan melibatkan keluarga Abe di kabinetnya. Adik Abe, Nobuo Kishi, menggantikan Kono sebagai menhan. Kishi memiliki nama keluarga berbeda karena sejak lahir diadopsi oleh paman Abe dari pihak ibu. Dari pihak ibu Abe, ada dua PM Jepang, yakni Nobusuku Kishi dan Eusako Sato.
AP PHOTO/SHIZUO KAMBAYASHI, FILE
Foto tanggal 18 Oktober 2015 ini memperlihatkan kapal Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF), Kurama, memimpin armada dalam gelar armada di laut lepas pantai Teluk Sagami, selatan Tokyo.
Beberapa menteri di kabinet Abe, seperti Menteri Keuangan Taro Aso dan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, akan tetap menjabat di kabinet Suga. Keputusan mempertahankan Motegi juga bentuk perwujudan janji Suga meneruskan kebijakan Abe.
Suga menyebut diplomasi Abe sangat memuaskan. Sementara sebagian pihak kerap mempertanyakan kemampuan diplomasi Suga. Selama jadi Sekretaris Kabinet sejak 2012, Suga hanya dua kali berkunjung ke luar negeri, yakni pada 2015 dan Mei 2019. Dalam kunjungan ke Amerika Serikat pada Mei 2019, ia disambut Wakil Presiden AS Mike Pence.
”Fakta pejabat tinggi seperti Wapres Pence menemui dia menunjukkan AS sadar peran yang dimainkan Suga di pemerintahan Abe,” kata seorang diplomat Jepang.
Di kawasan, tantangan kebijakan luar negeri Suga terutama adalah isu terkait China dan Korea. Dalam beberapa tahun terakhir, buku putih pertahanan Jepang memasukkan Korea Utara dan China sebagai negara yang harus dipantau. Sementara dengan Korea Selatan, hubungan Jepang memburuk gara-gara isu kerja paksa era Perang Dunia II dan perang dagang. (REUTERS)