Hasto dan Teuku Riefky Bertemu, Ruang Dialog PDI-P dan Demokrat Mulai Terbuka
Situasi kebangsaan dan sistem pemilu menjadi bahasan dalam pertemuan antara Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky, selain rencana pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Oleh
IQBAL BASYARI, NIKOLAUS HARBOWO
·5 menit baca
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, dan Presiden Joko Widodo (dari kiri) berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P yang dilaksanakan di Rumah Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky setelah muncul tawaran terbuka kerja sama politik.
Rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menjadi salah satu yang dibahas Hasto dan Riefky.
Pertemuan elite PDI-P dan Demokrat diyakini dapat menjadi jembatan komunikasi kedua parpol yang sudah lama buntu.
JAKARTA, KOMPAS — Rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menjajaki kerja sama politik dengan Partai Demokrat mulai dilancarkan. Pada Minggu (11/6/2023) petang, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu untuk membahas dinamika politik selain rencana pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Pertemuan antara Puan dan Ketua Agus diyakini dapat menjadi jembatan komunikasi kedua partai politik yang buntu selama beberapa tahun terakhir.
Hasto dan Teuku Riefky bertemu sekitar pukul 17.00 hingga 18.00 di sebuah restoran di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Hasto datang bersama Wakil Sekjen yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto.
”Benar tadi sore saya bertemu Sekjen PDI-P, Mas Hasto yang didampingi Ketua Fraksi PDI-P DPR, Mas Utut. Pertemuan berjalan hangat sambil menikmati makanan khas ayam goreng di kawasan Blok M, Jakarta,” kata Teuku Riefky beberapa jam seusai pertemuan.
Teuku Riefky menceritakan, sejumlah hal dibicarakan dalam pertemuan itu. Mulai dari sistem demokrasi di Indonesia hingga suka duka mengurus partai politik. Selain itu, tentu rencana pertemuan Puan dengan Agus Harimurti.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di sebuah restoran di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023) petang.
”Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mba Puan dan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini setiap partai terkait kontestasi Pilpres 2024,” tuturnya.
Partai Demokrat memang sudah menyepakati kerja sama dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Tiga parpol KPP itu sudah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Namun sampai saat ini, bakal calon wakil presiden pendamping Anies belum juga ditetapkan. Sementara PDI-P telah menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Dikonfirmasi secara terpisah, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pertemuan dirinya dengan Teuku Riefky merupakan bagian dari silaturahmi politik. Meski memiliki sikap politik yang berbeda, ruang dialog dan komunikasi di antara kedua partai tersebut tak lantas tertutup.
Kami belum bicara tentang kerja sama parpol. Tetapi tetap kemudian dialog, komunikasi itu dilakukan, dan juga kami bahas.
”Artinya, silaturahmi itu, kan, menjadi bagian dari kultur bangsa, berdialog, berkomunikasi, meskipun PDI-P juga memahami sikap Demokrat yang sudah bersama dengan Nasdem dan PKS. Itu kami hormati. Tetapi komunikasi itu, kan, dulu juga ditunjukkan para pendiri bangsa,” ujarnya.
Hasto kemudian mencontohkan, perbedaan antara Iran dan Arab Saudi, tidak lantas membuat kedua negara tersebut menutup ruang dialog demi kemajuan bersama. ”Kalau Iran dan Arab Saudi aja bisa berkomunikasi, masa kami tidak bisa bertemu dan berkomunikasi,” ucapnya.
Hasto menegaskan, belum ada pembicaraan tentang kerja sama politik di antara PDI-P dan Demokrat. Pembicaraan lebih banyak mengenai situasi kebangsaan dan sistem pemilu yang kini tengah diuji di Mahkamah Konstitusi. ”Kami belum bicara tentang kerja sama parpol. Tetapi tetap kemudian dialog, komunikasi itu dilakukan, dan juga kami bahas,” katanya.
Beberapa waktu lalu, tutur Hasto, Demokrat juga telah mengirimkan surat permintaan audiensi ke PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kemudian menugaskan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani untuk menindaklanjuti.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDI-P) Puan Maharani (kiri) didampingi Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto tiba di lokasi rapat kerja nasional (rakernas) III PDI-P di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
”Karena itu juga kami membahas kemungkinan nanti pertemuan antara Mbak Puan dan Mas AHY. Jadi, iya, (mereka) akan bertemu karena memang sudah rencana lama sebenarnya. Jadi, selanjutnya komunikasi kami memang akan lebih intens. Kalau ada berbagai persoalan, kami bisa dialogkan,” tutur Hasto.
Meski sudah bersedia untuk bertemu, belum bisa dipastikan kapan Puan dan Agus Harimurti akan bertemu. Jadwal pertemuan tengah disesuaikan dengan jadwal kegiatan Puan dan Agus.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Ketua Umum Go-Anies Sirajuddin Abdul Wahab, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Umum Forum Ka'bah Membangun Habil Marati (dari kiri ke kanan) menyampaikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
”Yang kami syukuri adalah rencana pertemuan kedua tokoh muda Mba Puan dan Mas AHY ini akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda dan merupakan angin segar bagi perpolitikan di Indonesia,” kata Teuku Riefky.
Sambut baik
Rencana penjajakan kerja sama politik antara PDI-P dan Demokrat mencuat setelah adanya pernyataan terbuka dari Hasto. Ajakan kerja sama politik itu diperkuat dengan rencana pertemuan antara Puan dan Agus Harimurti.
Melalui keterangan tertulis sebelum bertemu Hasto, Teuku Riefky menyampaikan bahwa Demokrat selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan seluruh partai politik, tak terkecuali PDI-P. Oleh karena itu, Partai Demokrat menghormati dan menghargai dibukanya pintu komunikasi seperti disampaikan Hasto melalui pernyataan terbuka.
Demokrat juga menyambut baik rencana silaturahmi Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Sebab, keduanya memiliki kapasitas sebagai pemimpin muda yang mampu menatap masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.
”Partai Demokrat berpandangan, rencana pertemuan dan tawaran kerja sama tersebut tidak sekadar membicarakan kontestasi Pilpres 2024. Tetapi lebih dari itu, juga dapat berdiskusi tentang berbagai permasalahan bangsa, demi terwujudnya Indonesia yang bersatu, maju, adil, demokratis, dan sejahtera,” ujarnya.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan (kiri), berbincang dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya (kanan) saat konferensi pers di Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
Secara terpisah, sebelum bertemu Teuku Riefky, Hasto mengatakan, rencana pertemuan antara PDI-P dan Demokrat yang diinisiasi oleh Puan sudah dilaporkan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Puan memang sudah ditugaskan oleh Megawati untuk melakukan dialog dengan parpol lain. Bahkan, beberapa bulan lalu, PDI-P pun menerima surat dari Demokrat terkait rencana pertemuan tersebut.
”Pertemuan PDI-P dengan Demokrat belum terlaksana karena kesibukan pimpinan partai masing-masing. Momentumnya baru muncul setelah Rakernas III PDI-P, awal Juni kemarin,” ucapnya.
Menurut Hasto, komunikasi dan kerja sama dengan parpol lain, termasuk Demokrat, tidak hanya untuk membahas agenda Pemilu 2024. Kerja sama antarparpol juga diperlukan untuk mengatasi tantangan perubahan konstelasi global yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah nota perdamaian antara Irak dan Arab Saudi.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga melintasi bendera partai politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Nasdem di Jalan Tambak, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2022).
Perubahan konstelasi global tersebut mendorong PDI-P mengedepankan semangat gotong royong dan dialog dengan semua parpol. Ini karena tantangan bangsa Indonesia tidak hanya mendorong kemajuan dalam seluruh aspek kehidupan, tetapi juga bagaimana Indonesia berpacu dan mewarnai peradaban global.
”Jadi, ketika dunia pun bergerak pada energi yang sama tentang pentingnya dialog dengan mencari berbagai formula titik temu, termasuk menggali kembali spirit KAA dan Gerakan Non-Blok (GNB), maka hal yang bagus dan positif jika PDI-P dan Demokrat juga berdialog membahas berbagai kemungkinan ruang kerja sama,” tutur Hasto.
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai, rencana pertemuan antara Puan dan Agus bisa menjadi jembatan kebuntuan komunikasi antara PDI-P dan Demokrat yang terjadi beberapa tahun belakangan. Keduanya bisa menjadi solusi dari ketegangan di antara orangtua mereka, yakni Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.
”Puan dan Agus bisa memberi masukan kepada Megawati dan Yudhoyono, mengingat keputusan partai tidak bisa dilepaskan dari kedua tokoh presiden tersebut,” tuturnya.
ARSIP PRIBADI
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana
Aditya mengatakan, Demokrat memang berkepentingan untuk menjadi bagian dari koalisi pemenang pilpres, sementara PDI-P ingin pilpres dilakukan satu putaran sehingga perlu mengajak sebanyak mungkin parpol untuk bergabung, termasuk parpol di luar pemerintahan. Demokrat juga punya pengalaman memimpin selama 10 tahun di era Presiden Yudhoyono.
Namun, lanjut Aditya, kemungkinan terjadinya kerja sama dalam pilpres cukup sulit. Sebab, kedua parpol memiliki visi yang berbeda, PDI-P ingin keberlanjutan, tetapi Demokrat menginginkan perubahan. ”Sejauh mana kepentingan mereka bisa bertemu sehingga peluang kerja sama menjadi besar,” ucapnya.
Gabung PPP
Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono mengatakan, mantan politikus Gerindra Sandiaga Uno akan resmi bergabung ke PPP pada Rabu (14/6/2023) mendatang. Sandiaga akan menandatangani komitmen sebagai bagian dari keluarga besar PPP. Namun, posisinya di PPP baru akan ditentukan pada Rapat Pimpinan Nasional yang digelar sekitar seminggu setelah bergabungnya Sandiaga.
”Sandiaga akan diberikan penugasan apa di pemilu nanti akan ditentukan dalam rapimnas,” katanya.