Di salah satu rumah, anak-anak mewarnai gambar bertema Natal. Di lokasi lainnya, jari jemari “si mungil” membantu Mama membuat kue dengan resep baru. Ada pula yang berbela rasa dengan kaum papa.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·5 menit baca
Jari jemari mungil Sebastian (9), meliuk-liuk di atas kertas mewarnai gambar bertema Natal sembari duduk di salah satu ruangan rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (15/12/2022). Pada masa menjelang Natal, mereka mewarnai gambar orang-orang kudus, seperti Santo Yusuf dan Bunda Maria serta pohon Natal.
“Ini mau kamu beri warna apa?,” tanya Karmel (5) saudara Sebastian yang juga turut mewarnai gambar. Saudara mereka lainnya Ardo (6) pun turut serta mewarnai. Mereka mengambil spidol lalu mewarnai celah-celah pada gambar yang belum diberi warna.
Gambar pohon Natal diberi warna hijau serta sentuhan warna kecoklatan pada batang pohon. Kemudian, gambar orang kudus diberi warna biru, ada pula sentuhan hijau. Beberapa saat kemudian, Felix Belawing (39), orangtua Sebastian menghampiri mereka.
Felix juga merupakan Ketua Lingkungan Diomedes Paroki Kaluarga Kudus Pontianak, Keuskupan Agung Pontianak. Di sela-sela kesibukannya, Felix mendampingi anak-anak itu mewarnai gambar.
“Mana hasilnya?,” tanya Felix kepada anak-anak itu.
Anak-anak itu pun antusias menunjukkan hasilnya kepada Felix. Setelah satu gambar selesai diwarnai, mereka melanjutkan mewarnai gambar lainnya. Mata mereka berbinar menatap gambar yang telah diwarnai sambi berbincang.
Felix, menuturkan, Panitia Natal di Paroki Keluarga Kudus Pontianak pada Natal tahun ini ingin ada tahapan di masa Adven minggu pertama untuk melakukan aktivitas dari keluarga. Keluarga diberi sejumlah gambar, misalnya Santo Yusuf dan Bunda Maria. Kemudian keluarga diminta mewarnainya.
“Ada kegiatan mewarnai. Ini salah satu bentuk kegiatan yang paling simpel, ada unsur kreativitas. Dengan demikian, keluarga ada kegiatan bersama dilakukan dengan penuh sukacita dalam rangka Adven. Melalui momen itu, bisa berinteraksi setelah di hari biasa mungkin sibuk karena pekerjaan,” ujar Felix.
Melalui kegiatan seperti itu diharapkan ada wadah untuk kebersamaan di dalam keluarga umat Katolik di Paroki Keluarga Kudus. Gambar yang telah diwarnai umat dikumpulkan saat pertemuan dan doa di lingkungan. Hasil mewarnai itu kemudian dibahas secara ringan yang disisipkan dalam perbincangan santai di kala pertemuan.
Ada beragam kegiatan umat Kristiani dalam menyongsong Natal bersama keluarga. Di daerah Pontianak Utara, salah satu umat Gereja Persekutuan Pemberitaan Injil Kristus (GPPIK) Bukit Zaitun Pontianak, menyiapkan hidangan spesial menyongsong hari Natal.
Faryanty (33), bersama anak perempuannya Jhoryfa (9), menuju dapur untuk mengadon bahan kue, Selasa (20/12). Hari itu mereka ingin membuat chocolate melted cookies. Faryanty baru saja mencoba resep baru yang ia peroleh dari media sosial.
“Setiap menyambut Natal kami membuat hidangan spesial dengan mencoba resep baru. Kue kemudian akan kami hidangkan di hari Natal,” ujar Faryanty.
Jhoryfa membantu ibunya mengadon kue. Berbagai bahan untuk membuat kue, antara lain butter, telur, garam, dan tepung terigu dicampur dalam sebuah wadah. Tak lupa pula mereka menuangkan chocolate chips. Jhoryfa mengaduk menggunakan mikser hingga adonan berwarna coklat.
Faryanty dan Jhoryfa kemudian membentuk adonan dengan bentuk pipih dan disusun di atas loyang. Awalnya, bentuknya tidak sempurna. Kemudian, mereka membentuk ulang sehingga menjadi lebih rapi.
“Nah, ini lebih bagus,” ujar Faryanty.
Jonas (5), adik Jhoryfa datang menghampiri. Ia ingin mencoba membentuk adonan itu juga. Namun hasil bentukan Jonas ternyata tidak sempurna. Hal itu mengundang gelak tawa Jhoryfa. “Hahahaha. Bentuknya lucu,” kata Jhoryfa.
Setiap menyambut Natal kami membuat hidangan spesial dengan mencoba resep baru. Kue kemudian akan kami hidangkan di hari Natal
Herman (40), sang Ayah, membantu menyalakan oven untuk memanggang kue. Sementara, Faryanty dan Jhoryfa masih membentuk adonan hingga memenuhi loyang di atas meja. Baru kemudian adonan itu siap dibakar di dalam oven.
Membuat kue juga dilakukan umat GPPIK Bukit Zaitun Pontianak lainnya jelang Natal. Benus Syamsiar (39) dan istrinya Kiki (40), kedatangan Kakak mereka bernama Hetty (47) dari luar kota. Bersama kakaknya, mereka membuat kue di rumah untuk hidangan Natal nanti.
Pada Selasa (20/12), kue-kue yang sudah dipanggang, ada yang disusun di dalam toples. Sebagian ada yang akan mereka bawa ke kampung halaman mereka di daerah Kabupaten Landak untuk merayakan Natal bersama sanak keluarga.
Sementara Benus, di ruang tamu, menata dekorasi rumah dengan membentuk lampu hias sehingga menyerupai pohon Natal. Di bawah lampu hias itu terdapat tempayan peninggalan Ayahnya yang diwariskan turun-temurun.
Membantu kaum papa
Selain membuat kue bersama keluarga, ada juga keluarga yang menyongsong Natal, salah satunya dengan membantu kaum papa. Ellyani (41) dan anaknya Feodora Nadia Callista (5), umat Gereja Kristen Nasional Injili (GKNI) Kota Baru, memberi bantuan kepada kaum papa pada pertengahan Desember lalu.
Feodora dan Ibunya menyusuri sudut-sudut Kota Pontianak membagikan nasi kotak kepada “manusia boneka”, tukang becak, tukang yang bekerja serabutan, dan orang-orang tidak mampu yang biasa dijumpai di pinggir-pinggir jalan. Bantuan diberikan kepada masyarakat dari berbagai latar belakang.
Selain itu, setiap menjelang Natal juga ia dan anaknya mengunjungi panti asuhan memberikan sejumlah donasi. Dengan adanya kegiatan seperti itu, sejak kecil menanamkan kepada anak tentang kepedulian untuk berbagi kasih dengan orang lain.
Feodora dan Ibunya juga mengumpulkan barang bekas untuk diberikan kepada pemulung. Barang bekas sudah dikumpulkan di dalam karung, ketika ada pemulung melintas maka barang-barang bekas itu akan diberikan kepada pemulung. Dengan demikian, bisa membantu pemulung mendapatkan barang bekas yang bisa dijual. Sukacita terpancar dari mereka yang menerima bantuan. Mereka bersyukur ada orang tergerak membantu.
Begitulah kebahagiaan Natal pada tahun ini, di tengan suka cita selalu terselip langkah-langkah kecil kepedulian pada sesama agar semua bisa bergembira di hari yang istimewa.