Menag: Agama Sumber Inspirasi untuk Sebarkan Kasih Sayang
Menteri Agama Yaqut mengaku meyakinkan jemaat gereja bahwa ia menteri untuk semua agama, bukan hanya untuk satu agama. Ia juga menyerukan agar meninggalkan anggapan bahwa agama jadi norma konflik bagi yang berbeda.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana di Gereja Blenduk, di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, pada malam Natal, Kamis (24/12/2020). Protokol kesehatan diterapkan dan jemaat yang hadir untuk mengikuti ibadah dibatasi.
SEMARANG, KOMPAS — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyapa sejumlah jemaat Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, pada malam Natal, Kamis (24/12/2020) malam. Ia berpesan kepada jemaat untuk menjadikan agama sebagai inspirasi dalam menyebar kedamaian dan kasih sayang.
Tiba sekitar pukul 19.45, Yaqut, yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/12/2020), tidak langsung ke gereja, tetapi transit di rumah makan. Itu karena prosesi inti ibadah tengah berjalan. Baru sekitar pukul 20.30, ia menuju gereja dan langsung disambut Pdt Yorinawa Salawangi.
Kepada jemaat, Yaqut mengaku meyakinkan mereka bahwa ia menteri untuk semua agama, bukan hanya untuk satu agama. ”Saya mengunjungi sahabat-sabat dan saudara-saudara kita yang sedang merayakan Natal dan ikut berbagi kebahagiaan dengan mereka,” kata Yaqut, yang juga Ketua Umum GP Ansor.
Mari, jadikan agama menjadi sumber inspirasi untuk membuat kedamaian dan menyebarkan kasih sayang. Mari, tinggalkan jauh-jauh anggapan bahwa agama menjadi norma konflik bagi yang berbeda.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) hadir di Gereja Blenduk, Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk menyapa jemaat gereja pada malam Natal, Kamis (24/12/2020). Menag disambut Pdt Yorinawa Salawangi.
Ia juga mengajak jemaat Gereja Blenduk untuk bersama-sama bergandengan tangan. ”Mari, jadikan agama menjadi sumber inspirasi untuk membuat kedamaian dan menyebarkan kasih sayang. Mari, tinggalkan jauh-jauh anggapan bahwa agama menjadi norma konflik bagi yang berbeda,” katanya lagi.
Anton N, dari Majelis GPIB Immanuel Semarang, menuturkan, pihaknya berterima kasih kepada Menag yang telah menyempatkan diri menyapa jemaat. Selain itu, ia pun mengapresiasi Menag yang mau transit terlebih dulu agar tak mengganggu inti ibadah pada malam Natal.
”Tadi ibadah kami memang belum selesai, tetapi kemudian dikoordinasikan. Setelah acara inti, baru kami persilakan sehingga (kehadiran Menag) tak mengganggu jalannya ibadah. Inilah yang coba dibangun (saling menghormati), jadi kami berterima kasih sudah mau mengerti,” kata Anton.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Suasana di Gereja Katedral, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada malam Natal, Kamis (24/12/2020). Protokol kesehatan diterapkan dan umat yang hadir untuk mengikuti misa dibatasi.
Pada Rabu malam, kawasan Kota Lama cukup dipadati oleh pengunjung yang hendak menikmati suasana malam di kawasan berjuluk ”Little Netherland” tersebut. Sejumlah anggota Banser tampak turut membantu polisi dan petugas lainnya dalam mengatur kelancaran lalu lintas, terutama di sekitar Gereja Blenduk.
Dari pantauan, sejumlah gereja lain di Kota Semarang juga memberlakukan pembatasan kehadiran umat serta penerapan protokol kesehatan bagi yang hadir. Di Gereja Katedral Semarang, misalnya, dari kapasitas gereja sekitar 900 orang, bahkan mencapai ribuan jika dengan tenda di luar, hanya boleh diikuti 270-300 orang.
Umat yang boleh mengikuti Misa Vigili Natal hanya mereka yang terdaftar. ”Mereka memiliki kartu. Saat masuk, ada beberapa tahap, yakni pemeriksaan kartu, cuci tangan, pemindaian barcode, dan pengecekan suhu tubuh. Ini semua demi penerapan protokol kesehatan,” kata Yohannes Andi Wibowo dari pihak keamanan dan ketertiban gereja.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Kartu peserta Misa di Gereja Katedral, Kota Semarang, Jawa Tengah, ditunjukkan pada malam Natal, Kamis (24/12/2020). Protokol kesehatan yang diterapkan membuat umat yang hadir dibatasi, dari kapasitas 900 orang, hanya diperbolehkan 270-300 orang.
Pada Kamis malam, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi Holy Stadium Marina dan Gereja Katedral Semarang. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengelola gereja yang telah menjaga dengan ketat penerapan protokol kesehatan. Ia berharap seluruh ritual ibadah Natal berjalan dengan baik dan lancar.
”Jadi ya alhamdulillah-lah semua berjalan. Saya terima kasih sudah dibantu. Protokol kesehatan diperketat, ibadahnya tetap berjalan denagn baik,” katanya.